Kamis, 19 November 2015

Pengalaman Pribadi mengenai sikap “Ikhlas dan Sabar”

Pengalaman Pribadi mengenai sikap “Ikhlas dan Sabar”
Sebelum saya menceritakan tentang pengalaman saya, saya akan mejelaskan dahulu tentang ikhlas, ikhlas adalah salah satu perbuatan dimana kita bisa menerima apapun tanpa adanya keluhan dan sabar adalah keadaan dimana kita bisa menahan emosi.

Menurut saya Sabar sangat berguna pada kehidupan sehari hari, Karen kesabaran membuat kita tidka gampang mengeluh, mengerjakan sesuatu dengan menikmatinya. Ikhlas pun begitu, karena dengan ikhlas kita dapat menerima apapun kritikan orang lain kepada kit.


Suatu kesabaran biasanya berhubungan dangan keikhlasan. Jika kesabaran tidak dilakukan tanpa keikhlasan maka, kesabaran tersebut tidak sepenuhnya bisa disebut dengan sabar yang sebenarnya.

Sabar biasanya akan muncul pada saat kita sesuatu yang kita inginkan tidak datang juga. Misalnya jika menginginkan suatu pekerjaan yang kita inginkan, tetapi kita tidak bisa mencapai karena kita tidak memiliki kemampuan yang cukup, saat mengerjakan tugas yang sulit yang tak kunjung selesai.

Dalam kehidupan sehari hari suatu sifat sabar pasti akan muncul tapi tanpa dikaetahui kapan itu akan muncul. Karena suatu masalah kadang datang tiba-tiba. Disitulah keadaan diman sifat sabar kita akan diuji.

Disini saya memiliki pengalaman tentang Sabar dan Ikhlas. Disini juga saya tidak begitu memiliki banyak pengalaman tentang Ikhlas dan Sabar, karena saya adalah seseorang yang memiliki tingkat emosional yang tinggi.


Saat itu saya mempunyai janji dimana janjinya yaitu untuk berkumpul di suatu tempat untuk mengerjakan sesuatu dan tidak untuk datang telat, karena itu saya datang lebih awal agar saat semuanya sampai bisa langsung berngakat ke tempat lainnya. Tetapi setelah beberapa waktu saya menunggu tidak ada kabar juga dari teman teman saya, dan ternyata teman saya membertahukan saya bahwa mereka tiba tiba tidak bisa datang karena ada keperluan tertenu. 

Rabu, 18 November 2015

Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Bisnis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sumber daya manusia memegang peranan yang penting dalam suatu organisasi bisnis. Setiap organisasi bisnis membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten dalam menggerakkan roda operasional perusahaan. Perusahaan harus mampu memilih sumber daya manusia yang dapat berperan aktif secara efektif dan efisien. Untuk mampu memilih SDM yang berkualitas dan sesuai kualifikasi perusahaan diperlukan adanya pengelolaan/ manajemen sumber daya manusia.
Setiap aktivitas MSDM membutuhkan pemikiran dan pemahaman tentang apa yang akan berhasil dengan baik dan apa yang tidak.  Dalam sebuah lingkungan dimana tantangan angkatan kerja terus berubah, hukum berubah, dan kebutuhan-kebutuhan dari pemberi kerja juga berubah, maka MSDM harus terus berubah dan berkembang. Daya Konsep yang mendasarinya bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
MSDM diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. MSDM membicarakan potensi besar tenaga kerja manusia yang merupakan motor penggerak faktor-faktor  penunjang kegiatan manajemen yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin melalui sinergi dengan lingkungan. Tidak bias dipungkiri, perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan usahanya.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dapat dirumuskan antara lain:
1.2.1        Apa yang dimaksud pengelolaan sumber daya manusia?
1.2.2        Apa tujuan dari pengelolaan sumber daya manusia?
1.2.3        Bagaimana model pengelolaan sumber daya manusia?
1.2.4        Bagaimana proses pengelolaan SDM dalam sebuah organisasi?
1.2.5        Bagaimana arti penting pengelolaan sumber daya manusia?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.3.1        Untuk mengetahui pengertian dari pengelolaan sumber daya manusia.
1.3.2        Untuk mengetahui tujuan dari pengelolaan sumber daya manusia.
1.3.3        Untuk mengetahui model pengelolaan sumber daya manusia.
1.3.4        Untuk mengetahui proses pengelolaan SDM dalam sebuah organisasi.
1.3.5        Untuk mengetahui arti penting pengelolaan sumber daya manusia.


BAB II


PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Struktur
Struktur adalah sekumpulan variabel yang masing-masing dapat berbeda tipe, dan dikelompokkan ke dalam satu nama (menurut Pascal, struktur juga dikenal sebagai record). Struktur membantu mengatur data-data yang rumit, khususnya dalam program yang besar, karena struktur membiarkan sekelompok variabel diperlakukan sebagai satu unit daripada sebagai entity yang terpisah.

Salah satu contoh struktur tradisional adalah record daftar gaji karyawan, dimana karyawan digambarkan dengan susunan lambang seperti nama, alamat, nomor jaminan sosial, gaji dan sebagainya. Beberapa dari lambang tersebut biasanya berupa struktur, nama mempunyai komponen begitu juga alamat dan gaji.

2.1.2. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerja sama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara tau metode, material, mesin , uang dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut. Orang- orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui suatu sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.

Berikut pengertian Organisasi menurut para ahli :

1. Menurut Stoner, pengertian organisasi adalah suatu pola hubungan tertentu antara orang-orang di bawah pengarahan atasan (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.
2. Menurut James D. Mooney, organisasi adalah suatu sistem aktifitas orang-orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama.
3. Menurut Chester I Bernard, organisasi adalah aktifitas kerjasama uang dilakukan oleh sedikitnya dua orang atau lebih.
4. Menurut Stephen P. Robbins, menyatakan sebuah organisasi merupakan suatu kesatuan sosial yang secara sadar dikoordinasi dengan suatu batasan yang telah ditentukan yang bekerjasama secara terus menerus untuk mencnapai satu atau sekelompok tujuan bersama.

2.1.3. Pengertian Struktur Organissasi
Struktur organisasi adalah sturktur yang terdiri dari hubungan antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan yang relatif tetap dan stabil dengan tujuan memengaruhi perilaku individu dan kelompok guna mencapai prestasi yang efektif.

Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
2. Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
3. Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
4. Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
5. Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips.
6. Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk pyramid terbalik.

2.2 Elemen Struktur Organisasi
Terdapat enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, diantaranya adalah:
1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
2. Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mngelompokan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
3. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa
4. Rantai kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efiseien dan efektif
5. Sentralisasi dan desentralisasi/ sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu tutuk di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
6. Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

2.3 Konsep Struktur Organisasi
2.3.1. Struktur Sebagai suatu Pengaruh pada Perilaku
Pentingnya struktur sebagai sumber pengaruh telah begitu luas. Kita tidak dengan begitu mudah pergi bekerja dan melakukan apa yang ingin kita lakukan, kita melakukan paa yang diinginkan oleh organisasi dan membayar kita untuk melakukannua. Kita tidak mempunyai kebebasan memilih bila kita mengerjakan tugas yang dituntut oleh pekerjaan yang kita pegang. Pekerjaan menjadi ciri penting bagi setiap organisasi.

2.3.2. Struktur Sebagai Aktivitas Berulang
Perspektif kedua atas stuktur organisasi harus diperkenalkan guna memberikan suatu pemahaman konsep yang lengkap. Perspektif ini memfokuskan pada aktivitas yang dilakukan sebagai kensekuensi terhadap struktur. Definisi yang memfokuskan atas dasar reguleritas aktivitas organisasi menekankan pada kepentingan.

2.3.3. Struktur Sebagai Perilaku yang Berorientasi pada Maksud dan Tujuan
Ini berarti bahwa struktur organisasi juga berorientasi pada tujuan dan maksud tertentu. Konsep ini akan memerhatikan keberadaan maksud dan tujuan tersebut dan menjadi sikap kita bahwa manajemen ebaiknya berpikir mengenai struktur dalam kaitan atas kontribusi pada efektivitas organisasi.

Pernyataan bahwa struktur organisasi membantu pencapaian tujuan organisasi diasumsikan bahwa manajer mengetahui bagaimana menyesuaikan struktur dan tujuan serta apa yang mereka ingin lakukan. Struktur organisasi mencerminkan dan berkontribusi pada tujuan pribadi manajer dengan biaya tujuan organisasi. Jadi untuk mengatakan bahwa struktur organisasi memberikan kontribusi positif pada efektivitas organisasi membutuhkan asumsi mengenai kemampuan dan motivasi dari mereka yang mempunyai kekuasaan untuk mendesainnya. Struktur suatu organisasi tanpa diragukan berhubungan dengan pencapaian efektivitas organisasi, kecuali kalau sifat alamiah hubungan secara inheren sulit dikenali.

2.4 Bentuk Organisasi
Dalam pelaksanaannya, dikenal adanya bermacam bentuk organisasi atau lebih tepatnya struktur organisasi, di antarnya adalah:

1. Organisasi Garis
Bentuk organisasi garis ini pertama kali muncul di kalangan militer dan merupakan bentuk organisasi yang paling tua.Bentuk ini diciptakan oleh Henry Fayol, disamping itu bentuk organisasi garis merupakan bentuk organisasi yang paling sederhana.Organisasi garis mempunyai ciri khas sebagai berikut :
a) Jumlah karyawan relatif sedikit
b) Organisasi relatif kecil
c) Karyawan saling mengenal dengan akrab
d) Belum adanya spesialisasi kerja, atau jika ada masih relatif rendah

Kebaikannya :
1) Perintah atau komando berjalan lancar, karena pimpinan hanya seorang
2) Keputusan dapat diambil secara cepat
3) Solidaritas karyawan sangat tinggi, karena saling mengenal satu sama lain.

Kelemahannya :
1) Kemampuan seorang pimpinan sangat berpengaruh, sehingga jika pimpinan tidak cakap atau tidak mampu, akan berakibat fatal bagi organisasi tersebut.
2) Timbulnya atau mendorong adanya sifat otoriter dari seorang pimpinan organisasi.
3) Membatasi perkembangan individu bawahan/ anggotanya.

2. Organisasi Fungsional
Dalam prakteknya, struktur organisasi fungsional ini kadang-kadang menimbulkan ketidak jelasan dalam pemberian perintah dari atasan kepada bawahan.Hal ini disebabkan kerena setiap atasan mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan yang ada, sepanjang perintah tersebut masih ada hubungannya dengan fungsi yang dimiliki atasan.Struktur organisasi fungsional yang pada mulanya diciptakan oleh F.W Taylor, juga mempunyai kebaikan maupun kelemahan tersendiri.

Kebaikannya :
1) Adanya spesialisasi tugas yang jelas
2) Adanya tenaga-tenaga ahli dalam masing-masing tugas sesuai dengan fungsi-fungsi organisasi yang ada
3) Karyawan dengan spesialisasinya dapat didayagunakan semaksimal mungkin

Kelemahannya :
1) Koordinasi agak sulit diterapkan, karena bawahan mempunyai beberapa atasan.
2) Proses pengambilan keputusan seringkali terlambat, karena ditentukan oleh “top management”
3) Dituntut adanya karyawan yang benar-benar trampil (seorang spesialis), yang kadang-kadang sulit mencarinya

3. Organisasi Garis Dan Staf
Bila suatu organisasi itu masih ralatif kecil, artinya belum banyak permasalahan yang dihadapi dan segera harus diatasi, maka bentuk struktur organisasi yang sederhana (organisasi garis) dapat untuk mengatasinya.Namun apabila organisasi tersebut berkembang semakin luas, mungkin akan timbul berbagai kesulitan bagi seorang pimpinan dalam mengambil suatu keputusan (decision making), sehingga pimpinan tersebut merasa perlu untuk minta bantuan kepada orang lain yang dianggap mampu dan ahli. Oleh sebab itu, dibentuklah suatu “staf penasehat” yang merupakan kumpulan orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang tertentu.Adapun tugas dari staf tersebut adalah membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Kebaikannya :
1) Dapat diterapkan baik dalam organisasi yang besar maupun organisasi yang kecil, apapun tujuan organisasi tersebut.
2) Ada pembagian tugas antara pimpinan dan bawahan (pelaksana) yang diakibatkan adanya staf
3) Keputusan dapat diambil dengan lebih baik, karena adanya saran dari para ahli (staf)

Kelemahannya :
1) Rasa solidaritas karyawan berkurang, karena tidak saling mengenal antara bagian satu dengan bagian lainnya.
2) Perintah kadang-kadang menjadi agak kabur atau kurang jelas
3) Pelaksanaan pekerjaan akan mengalami hambatan, apabila koordinasi pada staf kurang baik.

4. Organisasi Gabungan
Bentuk organisasi gabungan ini pada dasarnya merupakan bentuk dari kombinasi struktur organisasi yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga bentuk sruktur organisasinya dapat berupa gabungan dari bentuk organisasi garis dan staf, garis dan fungsional, fungsional dan staf atau kombinasi dari ketiga bentuk organisasi tersebut. Sehingga bentuk struktur organisasi gabungan ini akan mempunyai kebaikan serta kelemahannya mengikuti kebaikan maupun kelemahan organisasi yang dibentuknya dalam rangka penggabungan tersebut.

5. Organisasi Matriks
Bentuk struktur organisasi matrik pertama kali muncul pada sebuah perusahaan industri ruang angkasa, yang mempunyai banyak departemen di mana masing-masing departemen dipegang oleh para spesialis (tim ahli) guna mencapai tujuan perusahaan secara khusus. Dewasa ini, struktur organisasi matriks sering diterapkan pada suatu pekerjaan yang merupakan proyek-proyek besar.Secara nyata terlihat bahwa untuk menangani suatu proyek yang cukup besar dengan permasalahannya yang sangat kompleks, diperlukan suatu upaya penyelesaian yang tepat, baik ditinjau dari segi waktu, tenaga maupun biaya yang dibutuhkan.Karena dirasakan bahwa bentuk organisasi yang disebutkan sebelumnya tidak dapat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut, maka dibentuklah struktur matriks ini, yang pada dasarnya mempunyai tujuan memadukan berbagai bentuk struktur organisasi yang telah ada serta unsur personalia yang ada dalam organisasi dengan berbagai spesialisasinya guna menyelesaikan suatu proyek. Dalam organisasi matriks, seorang bawahan mempunyai dua orang atasan sehingga mereka dibawah dua jalur wewenang atau dengan kata lain mempunyai dua rantai perintah, yang satu secara vertikal (bersifat fungsional) sedang lainnya secara horizontal yang berasal dari perintah pimpinan proyek. Bila kedua jalur tersebut digabungkan, akan terlihat bentuk sebuah matriks, sehingga disebut organisasi matriks

6. Organisasi Supervisi
Di Amerika Serikat terdapat bervariasi bentuk organisasi supervisi. Hal ini disebabkan antara lain kerena terdapat pertumbuhan sekolah-sekolah secara pesat dengan angka problema yang diadministrir. Pertumbuhan sekolah menambah jumlah lembaga supervise dengan variasi tugas para supervisor. Kondisi-kondisi seperti besarnya sekolah, jumlah pelaksana supervisi beserta pendidikan dan pengalaman orang-orang yang di supervise menyebabkan perbedaan organisasi supervise. Fred C. Ayer & A. S. Barr, mengemukakan tiga bentuk Organisasi Supervisi. Di antaranya adalah:
a) Bentuk organisasi Extrisic-dualistic.
b) Bentuk organisasi Line and Staff.
c) Bentuk organisasi coordinate. Soetopo Hendiyat (1982:72).

2.5 Faktor Penentu Struktur Organisasi
1. Strategi
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini.Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.

Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenallkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan.Stratedi minimalisasi biaya adalah strategi menekankan pengendalian biaya secara ketat menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu dan pemotongan harga.Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke produk – produk atau pasar – pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.

2. Ukuran organisasi
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya.Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier.Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.

3. Teknologi
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.

4. Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.

Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah.Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis.Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.

2.6 Desain Struktur Organisasi Modern
a) Struktur Tim
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktr ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi generalis sekaligus spesialis.

b) Organisasi virtual
Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis secara detail.

c) Organisasi Nirbatas
Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan.

2.7 Model Desain Struktur Organisasi

Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.
Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Model Piramid, model ini di buat persis sebuah piramida.
Model Horizontal, model ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal dengan pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya masi-masing


2.8 Level – level Manajemen
Pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf namun dari sisi tingkat atau level manajemen dapat dibagi menjadi tiga / 3 macam, yakni :

Spesifikasi Tugas Dalam Organisasi / Perusahaan

1.    Kepala Dinas Perhubungan

Tugas Pokok :
Memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Menyusun kebijakan penyelenggaraan urusan dan kewenangan daerah di bidang perhubungan.
3)    Menetapkan rencana strategis jangka panjang, menengah maupun jangka pendek.
4)    Menetapkan pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis di bidang perhubungan.
5)    Membina dan menyelenggarakan pengawasan teknis di bidang perhubungan.
6)    Mengendalikan dan mengawasi perizinan, rekomendasi dan pelayanan umum di bidang perhubungan
7)    Mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan urusan dan kewenangan  di bidang perhubungan
8)    Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretaris

Tugas :
Melaksanakan tugas di bidang kesekretariatan yang meliputi urusan perencanaan, monitoring, dan evaluasi serta pelaporan, pengelolaan keuangan, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi produk hukum dan kegiatan, rumah tangga dan perlengkapan, dan pengelolaan kepegawaian.
Rincian :  
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan masing-masing Bidang dan Unit Pelaksana Teknis ( apabila ada )
3)    Mengkoordinasikan monitoring dan evaluasi kegiatan masing-masing Bidang dan Unit Pelaksana Teknis ( apabila ada )
4)    Mengkoordinasikan penyusunan laporan-laporan yang dibutuhkan.
5)    Menyusun rencana anggaran dan melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
6)    Mengkoordinasikan pengelolaan surat menyurat dan kearsipan.
7)    Mengkoordinasikan pengelolaan dokumentasi produk hukum dan kegiatan.
8)    Menyusun rencana kebutuhan dan melaksnakan pengelolaan barang dan perlengkapan dan rumah tangga.
9)    Mengkoordinasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.
10)  Mengkoordinasikan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas bidang kesekretariatan.
11)  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.  

3.  Kasubbag. Perencanaan, Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan

Tugas :
Melaksanakan tugas di bidang perencanaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Melaksanakan koordinasi perencanaan kegiatan masing-masing Bidang dan Unit Pelaksana Teknis (apabila ada).
3)    Menyusun rencana jangka panjang, menengah dan pendek internal SKPD.
4)    Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan guna kepentingan perencanaan monitoring  evaluasi dan pelaporan.
5)    Menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) internal SKPD.
6)    Menyusun Penetapan Kinerja atau sejenis satuan kerja perangkat daerah.
7)    Menyusun Standar Operasi dan Prosedur.
8)    Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan internal SKPD.
9)    Menyusun laporan pengendalian operasional kegiatan atau sejenis.
10)  Menyusun bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan suplemennya. Laporan Keterangan
      pertanggunggjawaban (LKPJ) Bupati, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan
      laporansejenis internal SKPD.
11)  Menghimpun dan menyusun laporan-laporan rutin, berkala dan isendentil lainnya
12)  Melaksanakan pengendalian kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
13)  Menysusun bahan laporan kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
14)  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.  Kasubbag Keuangan

Tugas :
Melaksanakan tugas di bidang pengelolaan keuangan internal satuan kerja.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) penetapan dan perubahan.
3)    Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) penetapan dan perubahan.
4)    Mengkoordinasikan administrasi pengelolaan keuangan satuan kerja mulai dari pembuatan Surat Permintaan
       Pembayaran (SPP) sampai dengan pengumpulan bukti pertanggungjawaban keuangan serta Buku Kas Umum dan
       Buku Bantu Keuangan.
5)    Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan perkembangan penyerapan anggaran kegiatan SKPD.
6)    Menyusun laporan keuangan dan akuntansi.
7)    Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengelolaan keuangan.
8)    Menyusun bahan laporan kegiatan pengelolaan keuangan
9)    Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5.  Kasubbag Umum Dan Kepegawaian

Tugas :
Melaksanakan tugas di bidang pengelolaan surat menyurat, kearsipan dan dokumentasi produk hukum dan kegiatan, rumah tangga dan pengelolaan kepegawaian.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Melaksanakan urusan surat menyurat baik surat masuk maupun keluar.
3)    Melaksanakan sistim jaringan dokumentasi dan informasi hukum dan kearsipan.
4)    Melaksanakan pengelolaan dan administrasi rumah tangga, barang atau perlengkapan.
5)    Melaksanakan pengelolaan dan administrasi kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.
6)    Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengelolaan surat menyurat, kearsipan
       dan dokumentasi produk hukum dan kegiatan, rumah tangga dan pengelolaan kepegawaian.
7)    Menyusun bahan laporan kegiatan pengelolaan surat menyurat, kearsipan dan dokumentasi produk hukum dan
       kegiatan, rumah tangga dan pengelolaan kepegawaian.
8)    Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6.  Kepala Bidang Lalu Lintas

Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang manajemen, rekayasa, bimbingan, pengawasan, dan pengendalian operasional lalu lintas.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Merumuskan kebijakan teknis dan rencana kegiatan penyelenggaraan manajemen, rekayasa, bimbingan, pengawasan
      dan pengendalian operasional lalu lintas.
3)   Merumuskan pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis penyelenggaraan manajemen, rekayasa, bimbingan,
      pengawasan dan pengendalian operasional lalu lintas.
4)   Mengkoordinasikan pengaturan lalu lintas pada jalan kabupaten serta jalan propinsi dan jalan nasional di ibukota
      kabupaten.
5)    Mengkoordinasikan dan merencanakan pengadaan, penempatan dan pemeliharaan alat perlengkaan jalan.
6)    Mengkoordinasikan dan merencanakan pembinaan keselamatan lalu lintas.
7)    Mengkoordinasikan pengawasan dan pengendalian operasional lalu lintas.
8)    Mengkoordinasikan dan merencanakan analisis daerah rawan kecelakaan dan usaha pencegahan kecelakaan lalu
       lintas lainnya.
9)    Mengkoordinasikan usaha penanggulangan kecelakaan lalu lintas.
10)  Mengkoordinasikan monitoring, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan manajemen,
       rekayasa, bimbingan, pengawasan dan pengendalian operasional lalu lintas.
11)   Melaporkan pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan manajemen, rekayasa, bimbingan, pengawasan dan
       pengendalian operasional lalu lintas.
12)  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7.  Kepala Seksi Manajemen Dan Rekayasa  Lalu Lintas

Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
3)    Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu
       lintas.
4)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengaturan lalu lintas pada jalan kabupaten serta jalan provinsi dan jalan
       nasional di ibu kota kabupaten.
5)    Menyiapkan bahan dan merencanakan pengadaan serta melaksanakan penempatan dan pemeliharaan alat
       perlengkapan jalan.
6)    Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan manajemen dan
       rekayasa lalu lintas.
7)    Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
8)    Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

8.  Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Operasi.

Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang pembinaan, pengawasan dan pengendalian operasi lalu lintas.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian operasi lalu lintas.
3)    Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian
       operasi lalu lintas.
4)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan keselamatan lalu lintas.
5)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengawasan dan pengendalian operasional lalu lintas.
6)    Menyiapkan bahan dan menganalisis daerah rawan kecelakaan dan usaha pencegahan kecelakaan lalu lintas lainnya.
7)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan usaha penanggulangan kecelakaan lalu lintas.
8)    Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan bimbingan dan
       pengendalian operasional lalu lintas.
9)    Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian operasional lalu lintas.
10)  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

9.    Kepala Bidang Angkutan

Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang angkutan orang dan / atau barang.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Merumuskan kebijakan teknis dan rencana kegiatan penyelenggaraan kegiatan angkutan orang dan atau barang serta
       pengelolaan terminal / tempat mangkal lainnya.
3)    Merumuskan pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis kegiatan angkutan orang dan atau barang serta pengelolaan
       terminal / tempat mangkal lainnya.
4)    Mengkoordinasikan dan merencanakan pola angkutan, pengatur jalur, dan jaringan lalu lintas.
5)    Merencanakan sistem kebutuhan dan kegiatan angkutan orang dan atau barang.
6)    Merencanakan bimbingan, penilaian teknis dan pengelolaan data perizinan angkutan orang dan atau barang.
7)    Mengkoordinasikan pengendalian operasional dan pengawasan perizinan angkutan orang.
8)    Mengkoordinasikan dan merencanakan pengelolaan dan pengembangan terminal.
9)    Mengkoordinasikan dan merencanakan pengelolaan halte dan jembatan penyeberangan.
10)  Mengkoordinasikan dan merencanakan penyusunan rencana pendapatan terminal.
11)  Mengkoordinasikan monitoring, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan angkutan orang
      dan atau barang serta pengelolaan terminal / tempat mangkal lainnya.
12)  Melaporkan pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan angkutan orang dan atau barang serta pengelolaan terminal /
      tempat mangkal lainnya.
13)  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.


10.    Kepala Seksi Angkutan Orang

Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang angkutan orang.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan angkutan orang.
3)    Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan angkutan orang.
4)    Menyiapkan bahan dan menyusun pola angkutan orang.
5)    Menyiapkan bahan pengaturan dan menyusun jalur dan jaringan lalu lintas.
6)    Menyiapkan bahan dan menyusun sistem kebutuhan dan penyelenggaraan angkutan orang
7)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan, penilaian teknis dan pengolahan data perizinan angkutan orang.
8)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan dan pengendalian perusahaan angkutan.
9)    Menyiapkan bahan perumusan penetapan tarif angkutan orang.
10)  Menyiapkan bahan pengembangan dan pendapatan terminal dan parkir.
11)  Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan angkutan orang.
12)  Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan angkutan orang.
13)  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

11. Kepala Seksi Angkutan Barang dan Angkutan Khusus

Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang angkutan barang dan angkutan khusus.
Rincian:
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan angkutan barang dan angkutan khusus.
3)    Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan angkutan barang dan angkutan
       khusus.
4)    Menyiapkan bahan dan menyusun pola angkutan barang dan angkutan khusus.
5)    Menyiapkan bahan dan menyusun sistem kebutuhan dan penyelenggaraan angkutan barang dan angkutan khusus.
6)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan, penilaian teknis dan pengolahan data perizinan angkutan barang
       dan angkutan khusus.
7)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan dan pengendalian perusahaan angkutan barang dan angkutan
       khusus.
8)    Menyiapkan bahan perumusan penetapan tarif angkutan barang dan angkutan khusus.
9)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengendalian operasional dan pengawasan perizinan angkutan barang dan
       angkutan khusus.
10)  Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan angkutan barang dan
      angkutan khusus.
11)  Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan angkutan barang dan angkutan khusus.
12)  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

12.  Kepala Bidang Pengujian Dan Sarana Prasarana

Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang pengujian kendaraan bermotor.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Merumuskan kebijakan teknis dan rencana kegiatan penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor dan pengelolaan
       sarana dan prasarananya.
3)    Merumuskan pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor dan
       pengelolaan sarana dan prasarananya.
4)    Mengkoordinasikan inventarisasi dan registrasi kendaraan bermotor.
5)    Merencanakan pembinaan teknis kendaraan bermotor.
6)    Mengkoordinasikan pengujian berkala kendaraan bermotor.
7)    Mengkoordinasikan dan merencanakan bimbingan teknis usaha perbengkelan, derek dan tempat servis kendaraan
       bermotor.
8)    Mengkoordinasikan penilaian teknis pengelolaan data dan pemantauan pelaksanaan perizinan usaha perbengkelan,
       derek, dan tempat servis kendaraan bermotor.
9)    Mengkoordinasikan dan merencanakan penyiapan lokasi dan pengembangan sarana pendukung pengujian kendaraan
       bermotor.
10)  Merencanakan bimbingan teknis usaha sekolah mengemudi dan montir.
11)  Mengkoordinasikan dan merencanakan penilaian teknis, pengelolaan data dan pemantauan pelaksanaan perizinan
      usaha sekolah mengemudi dan montir.
12)  Mengkoordinasikan monitoring, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan kegiatan angkutan
      orang dan atau barang serta pengelolaan terminal / tempat mangkal lainnya.
13)  Melaporkan pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan kegiatan angkutan orang dan atau barang serta pengelolaan
       terminal / tempat mangkal lainnya.
14)  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

13. Kepala Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor

Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang pengujian kendaraan bermotor.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor.
3)    Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor.
4)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi dan registrasi kendaraan bermotor.
5)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan teknis kendaraan bermotor.
6)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor.
7)    Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan pengujian kendaraan
       bermotor.
8)    Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor.
9)    Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

14. Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana

Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang pengelolaan sarana dan prasarana.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan sarana dan prasarana.
3)    Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan pengelolaan sarana dan
       prasarana.
4)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi sarana prasarana pengujian kendaraan bermotor.
5)    Menyiapkan bahan kebutuhan dan pengadaan sarana pendukung pengujian kendaraan bermotor.
6)    Menyiapkan bahan pengembangan dan pemeliharaan sarana pendukung pengujian kendaraan bermotor.
7)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis usaha sekolah mengemudi dan montir.
8)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan penilaian teknis , pengelolaan data dan pemantauan pelaksanaan perizinan
       usaha sekolah mengemudi dan montir.
9)    Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis usaha perbengkelan, derek dan tempat servis kendaraan
       bermotor.
10)  Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan pengelolaan sarana dan
       prasarana.
11)   Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan pengelolaan sarana dan prasarana.
12)   Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

15. Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal.

Tugas :
Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang di bidang pengelolaan terminal.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Melaksanakann rencana penyelenggaraan tugas operasional pengelolaan kebersihan dan keamanan serta pemungut
       retribusi terminal.
3)    Melaksanakan pengaturan operasional kegiatan di lingkungan terminal.
4)    Melaksanakan pengelolaan kebersihan dan keamanan terminal.
5)    Melaksanakan pemungutan, pengadministrasian dan penyetoran.
6)    Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan tugas operasional pengelolaan terminal.
7)    Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.


16. Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Parkir

Tugas :
Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang di bidang pengelolaan parkir.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Melaksanakann rencana penyelenggaraan tugas operasional pengelolaan parkir.
3)    Melaksanakan pengaturan operasional kegiatan perpakiran.
4)    Melaksankan pengelolaan tempat parkir.
5)    Melaksanakan pemungutan, pengadministrasian dan penyetoran.
6)    Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan tugas operasional pengelolaan parkir.
7)    Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

17. Kepala Subbag Tata Usaha Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan

Tugas :
Melaksanakan administrasi persuratan, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan kepegawaian pada unit pelaksana teknis.
Rincian :
1)    Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
       yang berhubungan dengan tugasnya.
2)    Melaksanakann administrasi surat menyurat pada unit pelaksana teknis.
3)    Melaksanakan administrasi keuangan pada unit pelaksana teknis.
4)    Melaksanakan administrasi perlengkapan dan rumah tangga pada unit pelaksana teknis.
5)    Melaksankan administrasi kepegawaian pada unit pelaksana teknis.
6)    Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sistem Penggajian

1) Manajer Puncak / Top Manager
Tanggung jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah.Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

2) Manajer Menegah / Middle Manager
Manajer tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini pertama. Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak.Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

3) Manajer Lini Pertama / First-Line Manager
Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini pertama juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian strategi yang telah ditetapkan.Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

Tambahan Hierarki Manajemen :
Dari sisi jumlah, jumlah dari atas ke bawah berbentuk kerucut atau piramida, yaitu semakin tinggi level atau tingkatan seorang manajer, maka semakin sedikit jumlah manajer pada tingkatan tersebut.

Siklus Manajemen SDM (Penggajian)
Siklus Manajemen SDM (Penggajian)
Siklus manajemen SDM / Penggajian adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan Operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai.
Tugas - tugas siklus penggajian :
1. Merekrut & mempekerjakan karyawan
2. Melatih 
3. Memberikan tugas pekerjaan 
4. Memberikan kompensasi  ( Penggajian )
5. Mengevaluasi kinerja 
6. Memberhentikan pegawai secara sukarela / dipecat 

Tujuan utama dalam sistem informasi akuntansi adalah menghasilkan output berupa informasi keuangan begitu pula dengan SIA pada siklus penggajian juga menghasilkan output yang berupa Cek. Cek gaji dikirim untuk mentranfer dana dari rekening reguler perusahaan ke rekening penggajian. Penggajian adalah salah satu aplikasi SIA yang terus diproses dalam bentuk batch karena 2 hal yaitu cek gaji dibuat secara periodik dan sebagian besar pegawai dibayar pada waktu yang bersamaan.

Aktivitas - aktivitas yang dilakukan pada sistem penggajian adalah :
1. Perbarui file induk penggajian
            Langkah ini digunakan untuk mencerminkan berbagai jenis perubahan penggajian yang meliputi :
    # perekrutan 
    # pemberhentian 
    # Perubahan tingkat gaji 
    # Perubahan dalam pengurangan diskresi 

Semua perubahan penggajian dimasukkan tepat  pada waktunya dan ditampilkan dalam periode pembayaran berikutnya , namun catatan tentang pegawai  yang telah berhenti atau dipecat jangan langsung dihapus karena beberapah laporan akhir tahun (termasuk formulir w-2) membutuhkan data mengenai semua pegawai yang pernah bekerja untuk organisasi tersebut sepanjang tahun  terkait.  

2. Perbarui tarif & pemotongan pajak 
Perubahan tersebut terjadi ketika bagian penggajian menerima pembaruan mengenai perubahan dalam tarif pajak dan potongan gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah dan perusahaan asuransi.
3. Validasi data waktu dan kehadiran 
Penerapan insentif dan bonus membutuhkan adanya hubungan antara sistem penggajian dengan sistem informasi penjualan dan siklus lainnya guna mengumpulkan data yang akan digunakan untuk menggunakan teknologi informasi. Program penggajian tersebut akan melakukan pemeriksaan edit untuk memverifikasi akurasi dan kewajaran data pada saat dimasukkan .

4. mempersiapkan penggajian 
File data yang telah di urutkan kemudian digunakan untuk membuat cek gaji pegawai selanjutnya semua potongan penggajian akan dijumlah dan totalnya di kurangkan dari gaji kotor untuk mendapatkan gaji bersih . Terakir yaitu daftar penggajian dan cek gaji pegawai dicetak 
   * Daftar penggajian yaitu laporan yang mendaftar gaji kotor setiap pegawai, potongan gaji & gaji bersih dalam format multi kolom dan disertai daftar potongan terpisah yang mendaftar berbagai potongan  sukarela untuk setiap pegawai. 

5. membayar gaji
Sebagian besar pegawai dibayar dengan menggunakan cek atau dengan penyimpanan langsung gaji bersih ke rekening bank pribadi mereka.

6. Hitung kompensasi dan pajak yang dibayar perusahaan.
Perusahaan membayar beberapa pajak penghasilan dan koempensasi pegawai. banyak perusahan juga menawarkan para pegawai mereka rencana kompensasi fleksibel, yang memungkinkan setiap pegawai. Menerima jaminan minimum asuransi pengobatan dan konstribusi pensiun, ditambah dengan kredit kompensasi tambahan yang dapat digunakan untuk mendapatkan waktu libur ekstra atau asuransi kesehatan tambahan.

7. Keluarkan Pajak Penghasilan dan potongan lain - lain 
            aktivitas terakhir dalam proses penggajian adalah membayar kewajiban pajak penghasilan dan potongan sukarela lainnya dari setiap pegawai.

Biro jasa penggajian dan PEO (Profetional Employer Organization) sangat menarik untuk bisnis kecil hingga menengah karena alasan - alasan berikut ini :
* Menurunkan Biaya
Biro jasa penggajian dan PEO mendapatkan keuntungan dari ekonomic of scale yang berkaitan dengan membuat cek gaji untuk sejumlah besar perusahaan.
* Kompensasi yang lebih Luas 
   PEO mengumpulkan biaya untuk mengadministrasikan kompensasi bagi semua klien mereka.
* Membebaskan Sumber Daya Komputer
   Biro jasa penggajian atau PEO meniadakan satu atau lebiah Aplikasi SIA (Penggajian dan 
   manajemen kompensasi).

BAB III
KESIMPULAN DAN KOMENTAR

Sebuah organisasi merupakan sebuah wadah dimana terdapat kumpulan orang untuk mencapai satu tujuan yang sama. Suatu oraganisasi tak akan terbentuk tanpa adanya SDM, karena itu sebuah Organisasi masih berkaitan denganb SDM.

Menurut saya jika organisasi tidak memiliki SDM, maka organisasi tersebut tidak bisa disebut organisasi. Suatu organisasi dibentuk agar suatu tujuan bisa lebih mudah dicapai.

Sistem penggajian terdapat di bagian Sistem penggajian dan dijelaskna dari tingkatan paling tinggi.

Sumber :
http://dishub.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=9
http://rakabudiarsana.blogspot.co.id/2015/03/pengelolaan-sumber-daya-manusia-dalam.html
http://alexandria05.blogspot.co.id/2014/10/makalah-struktur-organisasi-dan-anatomi.html





Selasa, 27 Oktober 2015

Profil Perusahaan TELKOM

Tentang Telkom Group
Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.
Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom:

Telecommunication
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.

Information
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).

Media
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.

Edutainment
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.

Services
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group memiliki empat anak perusahaan, yakni PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel), PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT. Telkom Metra dan PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).

Visi dan Misi
Visi
“To become a leading Telecommunication, Information,  Media, Edutainment and Services (“TIMES”) player in the region”
Misi
  • Menyediakan layanan “more for less” TIMES.
  • Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Corporate Culture :  The Telkom Way
Basic Belief             :  Always The Best
Core Values            :  Solid, Speed, Smart
Key Behaviours      : Imagine, Focus, Action
Inisiatif Strategis
  • Pusat keunggulan.
  • Fokus pada portofolio dengan pertumbuhan atau value yang tinggi.
  • Percepatan ekspansi internasional.
  • Transformasi biaya.
  • Pengembangan IDN (id-Access, id-Ring, id-Con).
  • Indonesia Digital Solution (“IDS”) – layanan konvergen pada solusi ekosistem digital.
  • Indonesia Digital Platform (“IDP”) – platform enabler untuk pengembangan ekosistem.
  • Eksekusi sistem pengelolaan anak perusahaan terbaik.
  • Mengelola portofolio melalui BoE dan CRO.
  • Meningkatkan sinergi di dalam Telkom Group.

Komentar :
Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom group juga bergbagai layanan lainnya seperti edutainment, termasuk cloud based dan server based manage services.
Telkom Group juga adalah satu satunya provider internet yang tersedia pada daerah pedalaman yang dapat berjalan dengan baik.

Sabtu, 30 Mei 2015

ZOMBIE CUBE ESCAPE

Pada postingan kali ini saya akan memberikan game yang telah kelompok kami buat. Game tersebut berjenis FPS. Cara memainkan game ini, yaitu dengan cara menggerakan pemain ke tempat tujuan yang harus kita cari sendiri. Tetapi untuk mencapainya tidak semudah itu, karena terdapat zombie zombie yang akan menghalngimu untuk mencapainya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada game ini, misalnya Health player yang berkurang pada saat bertabrakan dengan zombienya dan HP ini berjumlah 3, oleh karena itu jika player bertabrakan dengan zombie sebanyak 3 kali, maka pemain akan kalah. Game ini kami buat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah "Pengantar Teknologi Game".
Berikut adalah beberapa tampilan pada gamenya :
Main Menu :

Keadaan bermain :

GOAL :


berikut adalah link downloadnya :

Kelompok 4 :
Anggota :
Bhaskara Rindra Cipta                      51412446
Muhammad Rafdi A A                     55412036
Perdi Mardhothillah Jaka Atmaja     55412663
Siti Maharani                                    57412064
Syah Al Faruq                                   57412234