BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia memegang peranan yang penting dalam
suatu organisasi bisnis. Setiap organisasi bisnis membutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan kompeten dalam menggerakkan roda operasional
perusahaan. Perusahaan harus mampu memilih sumber daya manusia yang dapat berperan
aktif secara efektif dan efisien. Untuk mampu memilih SDM yang berkualitas dan
sesuai kualifikasi perusahaan diperlukan adanya pengelolaan/ manajemen sumber
daya manusia.
Setiap aktivitas MSDM membutuhkan pemikiran dan pemahaman
tentang apa yang akan berhasil dengan baik dan apa yang tidak. Dalam sebuah lingkungan dimana tantangan
angkatan kerja terus berubah, hukum berubah, dan kebutuhan-kebutuhan dari
pemberi kerja juga berubah, maka MSDM harus terus berubah dan berkembang. Daya
Konsep yang mendasarinya bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan
bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
MSDM diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya
manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan
kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen
personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan,
mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah
(kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. MSDM membicarakan potensi besar
tenaga kerja manusia yang merupakan motor penggerak faktor-faktor penunjang kegiatan manajemen yang harus
dimanfaatkan sebaik mungkin melalui sinergi dengan lingkungan. Tidak bias
dipungkiri, perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan usahanya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dapat dirumuskan antara
lain:
1.2.1 Apa yang dimaksud
pengelolaan sumber daya manusia?
1.2.2 Apa tujuan dari
pengelolaan sumber daya manusia?
1.2.3 Bagaimana model
pengelolaan sumber daya manusia?
1.2.4 Bagaimana proses
pengelolaan SDM dalam sebuah organisasi?
1.2.5 Bagaimana arti
penting pengelolaan sumber daya manusia?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penyusunan makalah
ini antara lain:
1.3.1 Untuk mengetahui
pengertian dari pengelolaan sumber daya manusia.
1.3.2 Untuk mengetahui
tujuan dari pengelolaan sumber daya manusia.
1.3.3 Untuk mengetahui
model pengelolaan sumber daya manusia.
1.3.4 Untuk mengetahui
proses pengelolaan SDM dalam sebuah organisasi.
1.3.5 Untuk mengetahui
arti penting pengelolaan sumber daya manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Struktur
Struktur
adalah sekumpulan variabel yang masing-masing dapat berbeda tipe, dan
dikelompokkan ke dalam satu nama (menurut Pascal, struktur juga dikenal sebagai
record). Struktur membantu mengatur data-data yang rumit, khususnya dalam
program yang besar, karena struktur membiarkan sekelompok variabel diperlakukan
sebagai satu unit daripada sebagai entity yang terpisah.
Salah satu
contoh struktur tradisional adalah record daftar gaji karyawan, dimana karyawan
digambarkan dengan susunan lambang seperti nama, alamat, nomor jaminan sosial,
gaji dan sebagainya. Beberapa dari lambang tersebut biasanya berupa struktur,
nama mempunyai komponen begitu juga alamat dan gaji.
2.1.2. Pengertian Organisasi
Organisasi
adalah sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerja sama,
terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya
memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara tau metode,
material, mesin , uang dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan
organisasi tersebut. Orang- orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi
sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui suatu sumber daya secara
sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang
akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.
Berikut pengertian Organisasi menurut para ahli :
1. Menurut Stoner, pengertian
organisasi adalah suatu pola hubungan tertentu antara orang-orang di bawah
pengarahan atasan (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.
2. Menurut James D. Mooney,
organisasi adalah suatu sistem aktifitas orang-orang yang terdiri dari dua
orang atau lebih yang bekerja sama.
3. Menurut Chester I Bernard,
organisasi adalah aktifitas kerjasama uang dilakukan oleh sedikitnya dua orang
atau lebih.
4. Menurut Stephen P. Robbins,
menyatakan sebuah organisasi merupakan suatu kesatuan sosial yang secara sadar
dikoordinasi dengan suatu batasan yang telah ditentukan yang bekerjasama secara
terus menerus untuk mencnapai satu atau sekelompok tujuan bersama.
2.1.3. Pengertian Struktur Organissasi
Struktur
organisasi adalah sturktur yang terdiri dari hubungan antara pekerjaan dan
kelompok pekerjaan yang relatif tetap dan stabil dengan tujuan memengaruhi
perilaku individu dan kelompok guna mencapai prestasi yang efektif.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi
pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas
ke bawah secara vertikal.
2. Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
3. Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran
wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat
yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
4. Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
5. Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips.
6. Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang
dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan
dalam susunan berbentuk pyramid terbalik.
2.2 Elemen Struktur Organisasi
Terdapat
enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak
mendesain struktur, diantaranya adalah:
1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh
mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan
tersendiri.
2. Departementalisasi. Dasar yang
dipakai untuk mngelompokan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi
dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
3. Rantai komando. Garis wewenang
yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah
dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa
4. Rantai kendali. Jumlah bawahan
yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efiseien dan efektif
5. Sentralisasi dan desentralisasi/
sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi
pada satu tutuk di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari
sentralisasi.
6. Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi
dibakukan.
2.3 Konsep Struktur Organisasi
2.3.1. Struktur Sebagai suatu Pengaruh pada
Perilaku
Pentingnya
struktur sebagai sumber pengaruh telah begitu luas. Kita tidak dengan begitu
mudah pergi bekerja dan melakukan apa yang ingin kita lakukan, kita melakukan
paa yang diinginkan oleh organisasi dan membayar kita untuk melakukannua. Kita
tidak mempunyai kebebasan memilih bila kita mengerjakan tugas yang dituntut
oleh pekerjaan yang kita pegang. Pekerjaan menjadi ciri penting bagi setiap
organisasi.
2.3.2. Struktur Sebagai Aktivitas Berulang
Perspektif
kedua atas stuktur organisasi harus diperkenalkan guna memberikan suatu
pemahaman konsep yang lengkap. Perspektif ini memfokuskan pada aktivitas yang
dilakukan sebagai kensekuensi terhadap struktur. Definisi yang memfokuskan atas
dasar reguleritas aktivitas organisasi menekankan pada kepentingan.
2.3.3. Struktur Sebagai Perilaku yang
Berorientasi pada Maksud dan Tujuan
Ini berarti
bahwa struktur organisasi juga berorientasi pada tujuan dan maksud tertentu.
Konsep ini akan memerhatikan keberadaan maksud dan tujuan tersebut dan menjadi
sikap kita bahwa manajemen ebaiknya berpikir mengenai struktur dalam kaitan
atas kontribusi pada efektivitas organisasi.
Pernyataan
bahwa struktur organisasi membantu pencapaian tujuan organisasi diasumsikan
bahwa manajer mengetahui bagaimana menyesuaikan struktur dan tujuan serta apa
yang mereka ingin lakukan. Struktur organisasi mencerminkan dan berkontribusi
pada tujuan pribadi manajer dengan biaya tujuan organisasi. Jadi untuk
mengatakan bahwa struktur organisasi memberikan kontribusi positif pada
efektivitas organisasi membutuhkan asumsi mengenai kemampuan dan motivasi dari
mereka yang mempunyai kekuasaan untuk mendesainnya. Struktur suatu organisasi
tanpa diragukan berhubungan dengan pencapaian efektivitas organisasi, kecuali
kalau sifat alamiah hubungan secara inheren sulit dikenali.
2.4 Bentuk Organisasi
Dalam
pelaksanaannya, dikenal adanya bermacam bentuk organisasi atau lebih tepatnya
struktur organisasi, di antarnya adalah:
1. Organisasi Garis
Bentuk organisasi garis ini pertama
kali muncul di kalangan militer dan merupakan bentuk organisasi yang paling
tua.Bentuk ini diciptakan oleh Henry Fayol, disamping itu bentuk organisasi
garis merupakan bentuk organisasi yang paling sederhana.Organisasi garis mempunyai
ciri khas sebagai berikut :
a) Jumlah karyawan relatif sedikit
b) Organisasi relatif kecil
c) Karyawan saling mengenal dengan akrab
d) Belum adanya spesialisasi kerja, atau jika ada masih relatif rendah
Kebaikannya :
1) Perintah atau komando berjalan lancar, karena pimpinan hanya seorang
2) Keputusan dapat diambil secara cepat
3) Solidaritas karyawan sangat tinggi, karena saling mengenal satu sama
lain.
Kelemahannya :
1) Kemampuan seorang pimpinan sangat
berpengaruh, sehingga jika pimpinan tidak cakap atau tidak mampu, akan
berakibat fatal bagi organisasi tersebut.
2) Timbulnya atau mendorong adanya sifat otoriter dari seorang pimpinan
organisasi.
3) Membatasi perkembangan individu bawahan/ anggotanya.
2. Organisasi Fungsional
Dalam prakteknya, struktur organisasi
fungsional ini kadang-kadang menimbulkan ketidak jelasan dalam pemberian
perintah dari atasan kepada bawahan.Hal ini disebabkan kerena setiap atasan
mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan yang ada,
sepanjang perintah tersebut masih ada hubungannya dengan fungsi yang dimiliki
atasan.Struktur organisasi fungsional yang pada mulanya diciptakan oleh F.W
Taylor, juga mempunyai kebaikan maupun kelemahan tersendiri.
Kebaikannya :
1) Adanya spesialisasi tugas yang jelas
2) Adanya tenaga-tenaga ahli dalam
masing-masing tugas sesuai dengan fungsi-fungsi organisasi yang ada
3) Karyawan dengan spesialisasinya dapat didayagunakan semaksimal
mungkin
Kelemahannya :
1) Koordinasi agak sulit diterapkan, karena bawahan mempunyai beberapa
atasan.
2) Proses pengambilan keputusan
seringkali terlambat, karena ditentukan oleh “top management”
3) Dituntut adanya karyawan yang
benar-benar trampil (seorang spesialis), yang kadang-kadang sulit mencarinya
3. Organisasi Garis Dan Staf
Bila suatu organisasi itu masih
ralatif kecil, artinya belum banyak permasalahan yang dihadapi dan segera harus
diatasi, maka bentuk struktur organisasi yang sederhana (organisasi garis)
dapat untuk mengatasinya.Namun apabila organisasi tersebut berkembang semakin
luas, mungkin akan timbul berbagai kesulitan bagi seorang pimpinan dalam
mengambil suatu keputusan (decision making), sehingga pimpinan tersebut merasa
perlu untuk minta bantuan kepada orang lain yang dianggap mampu dan ahli. Oleh
sebab itu, dibentuklah suatu “staf penasehat” yang merupakan kumpulan
orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang tertentu.Adapun tugas dari staf
tersebut adalah membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Kebaikannya :
1) Dapat diterapkan baik dalam
organisasi yang besar maupun organisasi yang kecil, apapun tujuan organisasi
tersebut.
2) Ada pembagian tugas antara
pimpinan dan bawahan (pelaksana) yang diakibatkan adanya staf
3) Keputusan dapat diambil dengan lebih baik, karena adanya saran dari
para ahli (staf)
Kelemahannya :
1) Rasa solidaritas karyawan
berkurang, karena tidak saling mengenal antara bagian satu dengan bagian
lainnya.
2) Perintah kadang-kadang menjadi agak kabur atau kurang jelas
3) Pelaksanaan pekerjaan akan mengalami hambatan, apabila koordinasi
pada staf kurang baik.
4. Organisasi Gabungan
Bentuk organisasi gabungan ini pada
dasarnya merupakan bentuk dari kombinasi struktur organisasi yang telah
disebutkan sebelumnya, sehingga bentuk sruktur organisasinya dapat berupa
gabungan dari bentuk organisasi garis dan staf, garis dan fungsional,
fungsional dan staf atau kombinasi dari ketiga bentuk organisasi tersebut.
Sehingga bentuk struktur organisasi gabungan ini akan mempunyai kebaikan serta
kelemahannya mengikuti kebaikan maupun kelemahan organisasi yang dibentuknya
dalam rangka penggabungan tersebut.
5. Organisasi Matriks
Bentuk struktur organisasi matrik
pertama kali muncul pada sebuah perusahaan industri ruang angkasa, yang
mempunyai banyak departemen di mana masing-masing departemen dipegang oleh para
spesialis (tim ahli) guna mencapai tujuan perusahaan secara khusus. Dewasa ini,
struktur organisasi matriks sering diterapkan pada suatu pekerjaan yang
merupakan proyek-proyek besar.Secara nyata terlihat bahwa untuk menangani suatu
proyek yang cukup besar dengan permasalahannya yang sangat kompleks, diperlukan
suatu upaya penyelesaian yang tepat, baik ditinjau dari segi waktu, tenaga
maupun biaya yang dibutuhkan.Karena dirasakan bahwa bentuk organisasi yang
disebutkan sebelumnya tidak dapat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
tersebut, maka dibentuklah struktur matriks ini, yang pada dasarnya mempunyai
tujuan memadukan berbagai bentuk struktur organisasi yang telah ada serta unsur
personalia yang ada dalam organisasi dengan berbagai spesialisasinya guna menyelesaikan
suatu proyek. Dalam organisasi matriks, seorang bawahan mempunyai dua orang
atasan sehingga mereka dibawah dua jalur wewenang atau dengan kata lain
mempunyai dua rantai perintah, yang satu secara vertikal (bersifat fungsional)
sedang lainnya secara horizontal yang berasal dari perintah pimpinan proyek.
Bila kedua jalur tersebut digabungkan, akan terlihat bentuk sebuah matriks,
sehingga disebut organisasi matriks
6. Organisasi Supervisi
Di Amerika Serikat terdapat
bervariasi bentuk organisasi supervisi. Hal ini disebabkan antara lain kerena
terdapat pertumbuhan sekolah-sekolah secara pesat dengan angka problema yang
diadministrir. Pertumbuhan sekolah menambah jumlah lembaga supervise dengan
variasi tugas para supervisor. Kondisi-kondisi seperti besarnya sekolah, jumlah
pelaksana supervisi beserta pendidikan dan pengalaman orang-orang yang di
supervise menyebabkan perbedaan organisasi supervise. Fred C. Ayer & A. S.
Barr, mengemukakan tiga bentuk Organisasi Supervisi. Di antaranya adalah:
a) Bentuk organisasi Extrisic-dualistic.
b) Bentuk organisasi Line and Staff.
c) Bentuk organisasi coordinate. Soetopo Hendiyat (1982:72).
2.5 Faktor Penentu Struktur Organisasi
1. Strategi
Struktur
organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai
sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara
keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. tepatnya,
struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan
signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk
menampung dan mendukung perubahan ini.Sebagian besar kerangka strategi dewasa
ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan
pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.
Strategi
inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenallkannya produk dan jasa baru
yang menjadi andalan.Stratedi minimalisasi biaya adalah strategi menekankan
pengendalian biaya secara ketat menghindari pengeluaran untuk inovasi dan
pemasaran yang tidak perlu dan pemotongan harga.Strategi imitasi adalah
strategi yang mencoba masuk ke produk – produk atau pasar – pasar baru hanya
setelah viabilitas terbukti.
2. Ukuran
organisasi
Terdapat
banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara
signifikan memengaruhi strukturnya.Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar
yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi,
departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada
organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier.Alih-alih, ukuran
memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi
kurang penting saat organisasi meluas.
3. Teknologi
Istilah
teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.
Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber
daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.
4.
Lingkungan
Lingkungan
sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar
organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan
ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah,
kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.
Struktur
organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu
berubah.Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak
banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul
pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau
tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin
memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang
sangat dinamis peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis
mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi
pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara
signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi
para manajer dibanding lingkungan yang dinamis.Karena ketidakpastian adalah
sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan menocba
meminimalkannya. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan
adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.
2.6 Desain Struktur Organisasi Modern
a) Struktur
Tim
Struktur tim
adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktr
ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan
keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk
menjadi generalis sekaligus spesialis.
b)
Organisasi virtual
Organisasi
virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama
bisnis secara detail.
c)
Organisasi Nirbatas
Organisasi
nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando,
memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang
diberdayakan.
2.7 Model Desain Struktur Organisasi
Model
mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang
luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan
sentralisasi.
Model
organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan
lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi
yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Model
Piramid, model ini di buat persis sebuah piramida.
Model
Horizontal, model ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal
dengan pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya masi-masing
2.8 Level – level Manajemen
Pada umumnya
manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf namun dari
sisi tingkat atau level manajemen dapat dibagi menjadi tiga / 3 macam, yakni :
Spesifikasi Tugas Dalam Organisasi / Perusahaan
1. Kepala Dinas Perhubungan
Tugas Pokok :
Memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Menyusun kebijakan penyelenggaraan urusan dan kewenangan daerah di bidang perhubungan.
3) Menetapkan rencana strategis jangka panjang, menengah maupun jangka pendek.
4) Menetapkan pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis di bidang perhubungan.
5) Membina dan menyelenggarakan pengawasan teknis di bidang perhubungan.
6) Mengendalikan dan mengawasi perizinan, rekomendasi dan pelayanan umum di bidang perhubungan
7) Mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan urusan dan kewenangan di bidang perhubungan
8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretaris
Tugas :
Melaksanakan tugas di bidang kesekretariatan yang meliputi urusan perencanaan, monitoring, dan evaluasi serta pelaporan, pengelolaan keuangan, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi produk hukum dan kegiatan, rumah tangga dan perlengkapan, dan pengelolaan kepegawaian.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan masing-masing Bidang dan Unit Pelaksana Teknis ( apabila ada )
3) Mengkoordinasikan monitoring dan evaluasi kegiatan masing-masing Bidang dan Unit Pelaksana Teknis ( apabila ada )
4) Mengkoordinasikan penyusunan laporan-laporan yang dibutuhkan.
5) Menyusun rencana anggaran dan melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
6) Mengkoordinasikan pengelolaan surat menyurat dan kearsipan.
7) Mengkoordinasikan pengelolaan dokumentasi produk hukum dan kegiatan.
8) Menyusun rencana kebutuhan dan melaksnakan pengelolaan barang dan perlengkapan dan rumah tangga.
9) Mengkoordinasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.
10) Mengkoordinasikan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas bidang kesekretariatan.
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Kasubbag. Perencanaan, Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan
Tugas :
Melaksanakan tugas di bidang perencanaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Melaksanakan koordinasi perencanaan kegiatan masing-masing Bidang dan Unit Pelaksana Teknis (apabila ada).
3) Menyusun rencana jangka panjang, menengah dan pendek internal SKPD.
4) Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan guna kepentingan perencanaan monitoring evaluasi dan pelaporan.
5) Menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) internal SKPD.
6) Menyusun Penetapan Kinerja atau sejenis satuan kerja perangkat daerah.
7) Menyusun Standar Operasi dan Prosedur.
8) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan internal SKPD.
9) Menyusun laporan pengendalian operasional kegiatan atau sejenis.
10) Menyusun bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan suplemennya. Laporan Keterangan
pertanggunggjawaban (LKPJ) Bupati, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan
laporansejenis internal SKPD.
11) Menghimpun dan menyusun laporan-laporan rutin, berkala dan isendentil lainnya
12) Melaksanakan pengendalian kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
13) Menysusun bahan laporan kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Kasubbag Keuangan
Tugas :
Melaksanakan tugas di bidang pengelolaan keuangan internal satuan kerja.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) penetapan dan perubahan.
3) Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) penetapan dan perubahan.
4) Mengkoordinasikan administrasi pengelolaan keuangan satuan kerja mulai dari pembuatan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) sampai dengan pengumpulan bukti pertanggungjawaban keuangan serta Buku Kas Umum dan
Buku Bantu Keuangan.
5) Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan perkembangan penyerapan anggaran kegiatan SKPD.
6) Menyusun laporan keuangan dan akuntansi.
7) Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengelolaan keuangan.
8) Menyusun bahan laporan kegiatan pengelolaan keuangan
9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Kasubbag Umum Dan Kepegawaian
Tugas :
Melaksanakan tugas di bidang pengelolaan surat menyurat, kearsipan dan dokumentasi produk hukum dan kegiatan, rumah tangga dan pengelolaan kepegawaian.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Melaksanakan urusan surat menyurat baik surat masuk maupun keluar.
3) Melaksanakan sistim jaringan dokumentasi dan informasi hukum dan kearsipan.
4) Melaksanakan pengelolaan dan administrasi rumah tangga, barang atau perlengkapan.
5) Melaksanakan pengelolaan dan administrasi kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.
6) Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengelolaan surat menyurat, kearsipan
dan dokumentasi produk hukum dan kegiatan, rumah tangga dan pengelolaan kepegawaian.
7) Menyusun bahan laporan kegiatan pengelolaan surat menyurat, kearsipan dan dokumentasi produk hukum dan
kegiatan, rumah tangga dan pengelolaan kepegawaian.
8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6. Kepala Bidang Lalu Lintas
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang manajemen, rekayasa, bimbingan, pengawasan, dan pengendalian operasional lalu lintas.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Merumuskan kebijakan teknis dan rencana kegiatan penyelenggaraan manajemen, rekayasa, bimbingan, pengawasan
dan pengendalian operasional lalu lintas.
3) Merumuskan pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis penyelenggaraan manajemen, rekayasa, bimbingan,
pengawasan dan pengendalian operasional lalu lintas.
4) Mengkoordinasikan pengaturan lalu lintas pada jalan kabupaten serta jalan propinsi dan jalan nasional di ibukota
kabupaten.
5) Mengkoordinasikan dan merencanakan pengadaan, penempatan dan pemeliharaan alat perlengkaan jalan.
6) Mengkoordinasikan dan merencanakan pembinaan keselamatan lalu lintas.
7) Mengkoordinasikan pengawasan dan pengendalian operasional lalu lintas.
8) Mengkoordinasikan dan merencanakan analisis daerah rawan kecelakaan dan usaha pencegahan kecelakaan lalu
lintas lainnya.
9) Mengkoordinasikan usaha penanggulangan kecelakaan lalu lintas.
10) Mengkoordinasikan monitoring, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan manajemen,
rekayasa, bimbingan, pengawasan dan pengendalian operasional lalu lintas.
11) Melaporkan pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan manajemen, rekayasa, bimbingan, pengawasan dan
pengendalian operasional lalu lintas.
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
7. Kepala Seksi Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas
Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
3) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu
lintas.
4) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengaturan lalu lintas pada jalan kabupaten serta jalan provinsi dan jalan
nasional di ibu kota kabupaten.
5) Menyiapkan bahan dan merencanakan pengadaan serta melaksanakan penempatan dan pemeliharaan alat
perlengkapan jalan.
6) Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan manajemen dan
rekayasa lalu lintas.
7) Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
8. Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Operasi.
Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang pembinaan, pengawasan dan pengendalian operasi lalu lintas.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian operasi lalu lintas.
3) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian
operasi lalu lintas.
4) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan keselamatan lalu lintas.
5) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengawasan dan pengendalian operasional lalu lintas.
6) Menyiapkan bahan dan menganalisis daerah rawan kecelakaan dan usaha pencegahan kecelakaan lalu lintas lainnya.
7) Menyiapkan bahan dan melaksanakan usaha penanggulangan kecelakaan lalu lintas.
8) Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan bimbingan dan
pengendalian operasional lalu lintas.
9) Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian operasional lalu lintas.
10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
9. Kepala Bidang Angkutan
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang angkutan orang dan / atau barang.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Merumuskan kebijakan teknis dan rencana kegiatan penyelenggaraan kegiatan angkutan orang dan atau barang serta
pengelolaan terminal / tempat mangkal lainnya.
3) Merumuskan pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis kegiatan angkutan orang dan atau barang serta pengelolaan
terminal / tempat mangkal lainnya.
4) Mengkoordinasikan dan merencanakan pola angkutan, pengatur jalur, dan jaringan lalu lintas.
5) Merencanakan sistem kebutuhan dan kegiatan angkutan orang dan atau barang.
6) Merencanakan bimbingan, penilaian teknis dan pengelolaan data perizinan angkutan orang dan atau barang.
7) Mengkoordinasikan pengendalian operasional dan pengawasan perizinan angkutan orang.
8) Mengkoordinasikan dan merencanakan pengelolaan dan pengembangan terminal.
9) Mengkoordinasikan dan merencanakan pengelolaan halte dan jembatan penyeberangan.
10) Mengkoordinasikan dan merencanakan penyusunan rencana pendapatan terminal.
11) Mengkoordinasikan monitoring, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan angkutan orang
dan atau barang serta pengelolaan terminal / tempat mangkal lainnya.
12) Melaporkan pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan angkutan orang dan atau barang serta pengelolaan terminal /
tempat mangkal lainnya.
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
10. Kepala Seksi Angkutan Orang
Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang angkutan orang.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan angkutan orang.
3) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan angkutan orang.
4) Menyiapkan bahan dan menyusun pola angkutan orang.
5) Menyiapkan bahan pengaturan dan menyusun jalur dan jaringan lalu lintas.
6) Menyiapkan bahan dan menyusun sistem kebutuhan dan penyelenggaraan angkutan orang
7) Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan, penilaian teknis dan pengolahan data perizinan angkutan orang.
8) Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan dan pengendalian perusahaan angkutan.
9) Menyiapkan bahan perumusan penetapan tarif angkutan orang.
10) Menyiapkan bahan pengembangan dan pendapatan terminal dan parkir.
11) Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan angkutan orang.
12) Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan angkutan orang.
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
11. Kepala Seksi Angkutan Barang dan Angkutan Khusus
Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang angkutan barang dan angkutan khusus.
Rincian:
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan angkutan barang dan angkutan khusus.
3) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan angkutan barang dan angkutan
khusus.
4) Menyiapkan bahan dan menyusun pola angkutan barang dan angkutan khusus.
5) Menyiapkan bahan dan menyusun sistem kebutuhan dan penyelenggaraan angkutan barang dan angkutan khusus.
6) Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan, penilaian teknis dan pengolahan data perizinan angkutan barang
dan angkutan khusus.
7) Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan dan pengendalian perusahaan angkutan barang dan angkutan
khusus.
8) Menyiapkan bahan perumusan penetapan tarif angkutan barang dan angkutan khusus.
9) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengendalian operasional dan pengawasan perizinan angkutan barang dan
angkutan khusus.
10) Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan angkutan barang dan
angkutan khusus.
11) Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan angkutan barang dan angkutan khusus.
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
12. Kepala Bidang Pengujian Dan Sarana Prasarana
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang pengujian kendaraan bermotor.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Merumuskan kebijakan teknis dan rencana kegiatan penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor dan pengelolaan
sarana dan prasarananya.
3) Merumuskan pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor dan
pengelolaan sarana dan prasarananya.
4) Mengkoordinasikan inventarisasi dan registrasi kendaraan bermotor.
5) Merencanakan pembinaan teknis kendaraan bermotor.
6) Mengkoordinasikan pengujian berkala kendaraan bermotor.
7) Mengkoordinasikan dan merencanakan bimbingan teknis usaha perbengkelan, derek dan tempat servis kendaraan
bermotor.
8) Mengkoordinasikan penilaian teknis pengelolaan data dan pemantauan pelaksanaan perizinan usaha perbengkelan,
derek, dan tempat servis kendaraan bermotor.
9) Mengkoordinasikan dan merencanakan penyiapan lokasi dan pengembangan sarana pendukung pengujian kendaraan
bermotor.
10) Merencanakan bimbingan teknis usaha sekolah mengemudi dan montir.
11) Mengkoordinasikan dan merencanakan penilaian teknis, pengelolaan data dan pemantauan pelaksanaan perizinan
usaha sekolah mengemudi dan montir.
12) Mengkoordinasikan monitoring, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan kegiatan angkutan
orang dan atau barang serta pengelolaan terminal / tempat mangkal lainnya.
13) Melaporkan pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan kegiatan angkutan orang dan atau barang serta pengelolaan
terminal / tempat mangkal lainnya.
14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
13. Kepala Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor
Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang pengujian kendaraan bermotor.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor.
3) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor.
4) Menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi dan registrasi kendaraan bermotor.
5) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan teknis kendaraan bermotor.
6) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor.
7) Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan pengujian kendaraan
bermotor.
8) Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor.
9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
14. Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana
Tugas :
Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang pengelolaan sarana dan prasarana.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan sarana dan prasarana.
3) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan pengelolaan sarana dan
prasarana.
4) Menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi sarana prasarana pengujian kendaraan bermotor.
5) Menyiapkan bahan kebutuhan dan pengadaan sarana pendukung pengujian kendaraan bermotor.
6) Menyiapkan bahan pengembangan dan pemeliharaan sarana pendukung pengujian kendaraan bermotor.
7) Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis usaha sekolah mengemudi dan montir.
8) Menyiapkan bahan dan melaksanakan penilaian teknis , pengelolaan data dan pemantauan pelaksanaan perizinan
usaha sekolah mengemudi dan montir.
9) Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis usaha perbengkelan, derek dan tempat servis kendaraan
bermotor.
10) Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan pengelolaan sarana dan
prasarana.
11) Menyusun bahan laporan kegiatan penyelenggaraan pengelolaan sarana dan prasarana.
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
15. Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal.
Tugas :
Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang di bidang pengelolaan terminal.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Melaksanakann rencana penyelenggaraan tugas operasional pengelolaan kebersihan dan keamanan serta pemungut
retribusi terminal.
3) Melaksanakan pengaturan operasional kegiatan di lingkungan terminal.
4) Melaksanakan pengelolaan kebersihan dan keamanan terminal.
5) Melaksanakan pemungutan, pengadministrasian dan penyetoran.
6) Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan tugas operasional pengelolaan terminal.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
16. Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Parkir
Tugas :
Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang di bidang pengelolaan parkir.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Melaksanakann rencana penyelenggaraan tugas operasional pengelolaan parkir.
3) Melaksanakan pengaturan operasional kegiatan perpakiran.
4) Melaksankan pengelolaan tempat parkir.
5) Melaksanakan pemungutan, pengadministrasian dan penyetoran.
6) Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan tugas operasional pengelolaan parkir.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
17. Kepala Subbag Tata Usaha Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan
Tugas :
Melaksanakan administrasi persuratan, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan kepegawaian pada unit pelaksana teknis.
Rincian :
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya.
2) Melaksanakann administrasi surat menyurat pada unit pelaksana teknis.
3) Melaksanakan administrasi keuangan pada unit pelaksana teknis.
4) Melaksanakan administrasi perlengkapan dan rumah tangga pada unit pelaksana teknis.
5) Melaksankan administrasi kepegawaian pada unit pelaksana teknis.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sistem Penggajian
1) Manajer
Puncak / Top Manager
Tanggung
jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu
perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi
yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang
melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah.Contoh top manajemen
adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO
(Chief Financial Officer).
2) Manajer
Menegah / Middle Manager
Manajer
tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini pertama.
Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan
yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak.Jabatan yang termasuk
manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik,
atau manajer divisi.
3) Manajer
Lini Pertama / First-Line Manager
Manajer
tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan
dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh
manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini pertama
juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian strategi
yang telah ditetapkan.Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer
shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Tambahan
Hierarki Manajemen :
Dari sisi
jumlah, jumlah dari atas ke bawah berbentuk kerucut atau piramida, yaitu
semakin tinggi level atau tingkatan seorang manajer, maka semakin sedikit
jumlah manajer pada tingkatan tersebut.
Siklus Manajemen SDM (Penggajian)
Siklus Manajemen SDM (Penggajian)
Siklus manajemen SDM / Penggajian adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan Operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai.
Tugas - tugas siklus penggajian :
1. Merekrut & mempekerjakan karyawan
2. Melatih
3. Memberikan tugas pekerjaan
4. Memberikan kompensasi ( Penggajian )
5. Mengevaluasi kinerja
6. Memberhentikan pegawai secara sukarela / dipecat
Tujuan utama dalam sistem informasi akuntansi adalah menghasilkan output berupa informasi keuangan begitu pula dengan SIA pada siklus penggajian juga menghasilkan output yang berupa Cek. Cek gaji dikirim untuk mentranfer dana dari rekening reguler perusahaan ke rekening penggajian. Penggajian adalah salah satu aplikasi SIA yang terus diproses dalam bentuk batch karena 2 hal yaitu cek gaji dibuat secara periodik dan sebagian besar pegawai dibayar pada waktu yang bersamaan.
Aktivitas - aktivitas yang dilakukan pada sistem penggajian adalah :
1. Perbarui file induk penggajian
Langkah ini digunakan untuk mencerminkan berbagai jenis perubahan penggajian yang meliputi :
# perekrutan
# pemberhentian
# Perubahan tingkat gaji
# Perubahan dalam pengurangan diskresi
Semua perubahan penggajian dimasukkan tepat pada waktunya dan ditampilkan dalam periode pembayaran berikutnya , namun catatan tentang pegawai yang telah berhenti atau dipecat jangan langsung dihapus karena beberapah laporan akhir tahun (termasuk formulir w-2) membutuhkan data mengenai semua pegawai yang pernah bekerja untuk organisasi tersebut sepanjang tahun terkait.
2. Perbarui tarif & pemotongan pajak
Perubahan tersebut terjadi ketika bagian penggajian menerima pembaruan mengenai perubahan dalam tarif pajak dan potongan gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah dan perusahaan asuransi.
3. Validasi data waktu dan kehadiran
Penerapan insentif dan bonus membutuhkan adanya hubungan antara sistem penggajian dengan sistem informasi penjualan dan siklus lainnya guna mengumpulkan data yang akan digunakan untuk menggunakan teknologi informasi. Program penggajian tersebut akan melakukan pemeriksaan edit untuk memverifikasi akurasi dan kewajaran data pada saat dimasukkan .
4. mempersiapkan penggajian
File data yang telah di urutkan kemudian digunakan untuk membuat cek gaji pegawai selanjutnya semua potongan penggajian akan dijumlah dan totalnya di kurangkan dari gaji kotor untuk mendapatkan gaji bersih . Terakir yaitu daftar penggajian dan cek gaji pegawai dicetak
* Daftar penggajian yaitu laporan yang mendaftar gaji kotor setiap pegawai, potongan gaji & gaji bersih dalam format multi kolom dan disertai daftar potongan terpisah yang mendaftar berbagai potongan sukarela untuk setiap pegawai.
5. membayar gaji
Sebagian besar pegawai dibayar dengan menggunakan cek atau dengan penyimpanan langsung gaji bersih ke rekening bank pribadi mereka.
6. Hitung kompensasi dan pajak yang dibayar perusahaan.
Perusahaan membayar beberapa pajak penghasilan dan koempensasi pegawai. banyak perusahan juga menawarkan para pegawai mereka rencana kompensasi fleksibel, yang memungkinkan setiap pegawai. Menerima jaminan minimum asuransi pengobatan dan konstribusi pensiun, ditambah dengan kredit kompensasi tambahan yang dapat digunakan untuk mendapatkan waktu libur ekstra atau asuransi kesehatan tambahan.
7. Keluarkan Pajak Penghasilan dan potongan lain - lain
aktivitas terakhir dalam proses penggajian adalah membayar kewajiban pajak penghasilan dan potongan sukarela lainnya dari setiap pegawai.
Biro jasa penggajian dan PEO (Profetional Employer Organization) sangat menarik untuk bisnis kecil hingga menengah karena alasan - alasan berikut ini :
* Menurunkan Biaya
Biro jasa penggajian dan PEO mendapatkan keuntungan dari ekonomic of scale yang berkaitan dengan membuat cek gaji untuk sejumlah besar perusahaan.
* Kompensasi yang lebih Luas
PEO mengumpulkan biaya untuk mengadministrasikan kompensasi bagi semua klien mereka.
* Membebaskan Sumber Daya Komputer
Biro jasa penggajian atau PEO meniadakan satu atau lebiah Aplikasi SIA (Penggajian dan
manajemen kompensasi).
BAB III
KESIMPULAN DAN
KOMENTAR
Sebuah organisasi merupakan sebuah wadah dimana terdapat kumpulan orang untuk mencapai satu tujuan yang sama. Suatu oraganisasi tak akan terbentuk tanpa adanya SDM, karena itu sebuah Organisasi masih berkaitan denganb SDM.
Menurut saya jika organisasi tidak memiliki SDM, maka organisasi tersebut tidak bisa disebut organisasi. Suatu organisasi dibentuk agar suatu tujuan bisa lebih mudah dicapai.
Sistem penggajian terdapat di bagian Sistem penggajian dan dijelaskna dari tingkatan paling tinggi.
Sumber :
http://dishub.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=9
http://rakabudiarsana.blogspot.co.id/2015/03/pengelolaan-sumber-daya-manusia-dalam.html
http://alexandria05.blogspot.co.id/2014/10/makalah-struktur-organisasi-dan-anatomi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar